Sejarah menunjukkan bahwa pemakaian pallet sudah cukup lama, desain awal abad ke-2 hanya disesuaikan untuk penyimpanan dan transportasi barang. Hal ini disebabkan teknologi Forklift yang mengangkut barang secara vertikal belum berkembang seperti saat ini. Selanjutnya pada tahun 1926 seiring dengan penggunaan Forklift yang lebih modern, pallet didesain untuk penyimpanan vertikal.
Pallet juga memiliki standar ISO, bahkan pada situs wikipedia dapat diketahui bahwa Eropa, Australia dan Amerika memiliki standard tersendiri.
ISO pallets
Salah satu contoh stadard Pallet adalah :
The International Organization for Standardization (ISO) sanctions six pallet dimensions, detailed in ISO Standard 6780: Flat pallets for intercontinental materials handling—Principal dimensions and tolerances:[10]
Penggunaan pallet plastik tentu memunculkan biaya tetap lain berupa pembelian alat transportasi bagi pallet itu sendiri, umum nya adalah Forklif dan Hand Pallet. Forklift digunakan jika aktifitas penyimpanan dilakukan juga secara vertikal (transportasi barang vertikal), sedangjkan untuk transportasi horizontal cukup menggunakan Hand Pallet. Harga Pallet sendiri berkisar antara 75.000 – 100.000 dan sangat bergantung pada jenis kayu yang digunakan. Forklift dan Hand Pallet di Indonesia sebagian besar merupakan produk Impor, bisa dipastikan harganya menggunakan standar Dollar.
Efektifitas penggunaan pallet plastik dapat diukur melalui tinggi tumpukan barang yang berada di atas pallet. Jika Pallet itu dimasukkan ke dalam rak penyimpanan maka tinggi tumpukan barang akan disesuaikan dengan volume rak penyimpanan. Rak penyimpanan sendiri memiliki ketinggian berbeda-beda sesuai kebutuhan industri yang memakainya, hal ini dimungkinkan karena beam (besi penyusun rak) bersifat knock down sehingga panjang, lebar dan tinggi bisa disesuaikan, pada umumnya ketinggian adalah sekitar 1,5 meter.